Yang tertinggal,hanya gambarmu,di meja kamarku,ditemani dua puisi tentang lara hati.Engkau adalah,yang terindah sepanjang hidupku,luka meruah,semua telah berlalu.Yang tersisa rinai tawamu,disudut benakku, seperti kau masih di sini larut di pelukku.Prahara menerjang,kekasihku terhanyut menghilang,ku semaikan duka,kau tak pernah kembali.Oh,angin malam,bawa laguku,ungkapan rindu menggebu,ku masih tetap bertahan,karna kenangan.[Song by Katon Bagaskara.]
HYPOCRISY, LYING AND THE ANALECTS – a short note.
-
In the Analects, false words are marks of small men, not the noble person.
Speech without sincerity deceives others and corrupts the self.
Hypocrisy is wo...
12 hours ago


