Yang tertinggal,hanya gambarmu,di meja kamarku,ditemani dua puisi tentang lara hati.Engkau adalah,yang terindah sepanjang hidupku,luka meruah,semua telah berlalu.Yang tersisa rinai tawamu,disudut benakku, seperti kau masih di sini larut di pelukku.Prahara menerjang,kekasihku terhanyut menghilang,ku semaikan duka,kau tak pernah kembali.Oh,angin malam,bawa laguku,ungkapan rindu menggebu,ku masih tetap bertahan,karna kenangan.[Song by Katon Bagaskara.]
NOSERISM: Defining Israel’s Control Over American Policy
-
*Introduction: The Need for Conceptual Precision*
In political science, few relationships are as complex and often
misunderstood as that between the Uni...
1 week ago


